- Back to Home »
- Geofisika , Geologi , Geoscience »
- Hipotesa Apungan Benua dan Pemekaran Samudra
Posted by : Arriqo Arfaq
Rabu, 02 Desember 2015
Pada tahun 1912-1929 seorang ahli meteorologi dari Jerman mengemukakan
bahwa bentuk benua dapat dicocokan seperti puzzle, dimana benua dulunya bersatu
dalam sebuah superbenua disebut Pangea, kemudian Pangea pecah pada tahun 200
juta tahun yang lalu.
Pembuktian hipotesa apungan benua
Ada berbagai bukti yang mendukung hipotesa apungan benua
1.
Formasi
batuan
Ketika Pangea pecah menjadi bagian-bagian
yang besar maka terdapat kesamaan batuan di Greenland dan eropa
2.
Kesamaan
fosil tumbuhan dan hewan
Terdapat kesamaan fosil hewan dan
tumbahan dibenua Arfika dan Amerika selatan, padahal hewan tidak bisa
menyebrang dalam jarak yang jauh.
3.
Iklim
Terdapat lapisan batubara didaerah
Antartika menunjukkan bahwa dulunya merupakan daerah tropis, selain itu juga
terdapat glasial didaerah equator
Ada beberapa kelemahan dalam hipotesa Wegener, diantaranya dia
tidak bisa menjelaskan penyebab terjadinya pergerakan lempeng dan bagaimana
lempeng tersebut bergerak melalui dasar samudra. Sampai Wegener meninggal
hipotesanya belum bisa diterima oleh ilmuan pada waktu itu.
Pada tahun 1929, Arthur Holmes mendukung hipotesa Wegener, dimana
dia mengemukakan bahwa mantel bumi mengalami konveksi panas (thermal
convection), karena suatu material jika terkena panas akan berkurang
densitasnya sehingga akan muncul dipermukaan dan ketika dingin akan tenggelam
lagi. Hal tersebut berlangsung terus menerus seperti tangga berjalan.
Pada perang dunia II terjadi menimbulkan efek yang sangat besar
dalam ilmu kebumian yaitu dengan munculnya teknologi sonar dan magnetometer.
Sehingga, pada tahun 1940an-1950an dilakukan studi penelitian mengenai dasar
samudra menggunakan sonar dan magnetometer, dalam penelitian tersebut diketahui
bahwa dasar samudra tidak datar, ada daerah pegunungan ditengah samudra Atlantik.
Ada beberapa bukti mengenai pemekaran dasar samudra diantaranya
dari umur batuan dimana kerak benua mempunyai umur yang lebih tua dari kerak
samudra, batuan didaerah dekat punggung samudra mempunyai umur yang paling
muda. Selain itu, juga terdapat bukti lain yaitu kemagnetan batuan yang
mempunyai pola selang seling seperti zebra, dan bukti lainnya adalah sampel
batuan sumur bor di amerika selatan dan afrika mempunyai umur yang sama.
Setelah diketahui hipotesa apungan benua dan rekahan dasar samudra maka
muncullah teori tekonik lempeng.
Gambar 1. Pergerakan Lempeng Benua Sumber : http://publish.illinois.edu/alfredwegener/ |