- Back to Home »
- Geologi , Geoscience »
- Klasifikasi Mineral Menurut Dana
Posted by : Arriqo Arfaq
Sabtu, 12 Juli 2014
Sistematika dan klasifikasi mineral yang umum
digunakan adalah klasifikasi Dana (dalam Kraus, Hunt,dan Ramsdell, 1951) yang
mendasarkan pada kemiripan komposisi kimia dan struktur Kristal karena analisis
struktur Kristal dengan sinar X berdasarkan hukum fyodorov telah membuktikan
adanya hubungan anatara komposisi kimia dengan struktur Kristal. Dana membagi mineral
menjadi 8 kelompok sebagai berikut:
1. KELOMPOK
NATIVE ELEMENT (UNSUR MURNI)
Native
element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya
memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak
mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam
(tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan
menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak
akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan. sistem kristalnya adalah isometrik.
Contoh mineral dari kelompok Native Element : emas
(Au), perak (Ag), Platina (Pt), tembaga (Cu), bismuth (Bi), arsenic (As).
2. KELOMPOK SULFIDA
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama
sulfosalt ini terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur
(belerang) (S2-). Pada umumnya unsur utamanya adalah logam
(metal).Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah
gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya
terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang
bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi
oleh sulfur yang ada disekitarnya. Beberapa penciri kelas mineral ini adalah
memiliki kilap logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang
tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut
berkaitan dengan unsur pembentuknya yang bersifat logam. Beberapa contoh
mineral sulfides yang terkenal adalah pirit (FeS2), Kalkosit (Cu2S),
Galena (PbS), sphalerite (ZnS), dan Kalkopirit (CuFeS2).
3. KELOMPOK
OKSIDA & HIDROKSIDA
Mineral oksida merupakan mineral yang terbentuk dari
kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O2-). Mineral
oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur
tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya
lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat
kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome,
mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah,
korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3), kassiterit
(SnO2), Zincite (ZnO), Magnetit (FeFe2O4), Kalium
Nitrat (KNO3),dll
Mineral hidroksida ini merupakan mineral yang
terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus hidroksil hidroksida
(OH-).
Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk
akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida
(OH-). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air.
Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya
adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah Manganite [MnO(OH)],
Bauksit [FeO(OH)] , limonite (Fe2O3.H2O), Brusit (Mg(OH)2),
Hidrargilit [Al(OH)3]
4. KELOMPOK
HALIDA
Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion
halogenelektronegatif, seperti: F-, Cl-, Br-, I-. Pada umumnya memiliki berat
jenis yang rendah (< 5).Contoh mineralnya adalah: Halit (NaCl), Fluorit (CaF2),
Silvit (KCl), dan Kriolit (Na3AlF6).
5. KELOMPOK
KARBONAT
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-,
dan disebut “karbonat”, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium
karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini
merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.
Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan
bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada
daerah karst yang membentuk gua (caves).
Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas
carbonat ini adalah dolomite (CaMg(CO3) 2, calcite (CaCO3),
magnesite (MgCO3), niter (NaNO3), borak (Na2B4O5(OH)4.8H2O),
nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).
6. KELOMPOK SULFAT
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-).
Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan
mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi
kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan
halida berinteraksi.
Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas
ini adalah Barite (BaSO4), Celestite (SrSO4), Anhydrite (CaSO4),
angelsit dan Gypsum (CaSO4·2H2O). Juga termasuk
didalamnya mineral molybdate (Li2MoO4), selenate (SeO42–),
sulfite (SO32−), dll.
7. KELOMPOK PHOSPHAT
Kelompok ini dicirikan oleh adanya gugus PO43-,
dan pada umumnya memiliki kilap kaca atau lemak, contoh mineral yaitu:Apatit Ca5(PO4)3Cl,
OH, F, Vanadine Pb5Cl(PO4)3,dan Turquoise CuAl6(PO4)4(OH)8
. 4H2O. Vivianit Fe3(PO4)2.8H2O
8. KELOMPOK
SILIKAT
Silicat
merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang dikenali.
Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan
persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena
jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari
mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km
dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu
sedimen, batuan beku maupun batuan malihan (metamorf). Contoh mineral Silikat: Quartz
(SiO2), Feldspar Alkali (KAlSi3O8), Feldspar Plagioklas ((Ca,Na)AlSi3O8),
Mica Muscovit (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)
2), Mica Biotit (K2 (Mg,Fe)6Si3O10(OH) 2),
Olivin ((Mg,Fe)2SiO4), dll.