Posted by : Arriqo Arfaq Sabtu, 12 Juli 2014


A.    Falls melibatkan sedimen dan batuan yang bergerak melalui udara dan menumpuk di dasar lereng. Untuk jenis fall (Jatuhan) terdapat subdivisi Rockfall (jatuhan bahan rombakan), yaitu gerakan massa berupa batuan yang jatuh bebas karena adanya tebing terjal menggatung (hanging cliff), gerakannya cepat. Kondisi lerengnya menggantung seperti tebing.



B.     Slide adalah gerakan batuan atau sedimen sepanjang permukaan planar. Untuk jenis Slide(Geseran) dibagi menjadi 2 subdivisi yaitu Slump dan Rockslide.
1.      Slump (nendatan), yaitu gerakan massa biasanya berupa tanah yang relatif tebal yang bergerak melalui bidang lengkung, gerakannya realtif cepat. Kondisi lerengnya tidak terlalu curam.
2.     Rock Slide (longsor batuan), yaitu gerakan massa berupa batuan yang meluncur sepanjang bidang rata yang miring misalnya sepanjang bidang perlapisan batuan yang gerakannya cepat. Terdapat dua macam rockslide yaitu Rockslide along bedding planes dan rockslide along fracture plane. Kondisi lereng cenderung curam dengan batuan berbentuk bongkahan-bongkahan besar.

C.     Flows adalah gerakan plastik atau batuan semiliquid dan sedimen di udara atau air. Untuk jenis flow (Aliran) dibagi menjadi 6 subdivisi
1.     Mudflow (Aliran Lumpur). Kondisi lereng tidak terlalu curam dan tidak terlalu landai, kemudian untuk jenis batuannya berupa batulempung dan batulanau.
2.     Debris flow (Aliran Puing-puing), Kondisi lereng tidak terlalu curam dan tidak terlalu landai, kemudian untuk jenis batuannya berupa batupasir, kerikil dan kerakal.
3.     Earthflow (Aliran Tanah). Kondisi lereng cenderung lebih landai, kemudian untuk jenis batuannya berupa batupasir.
4.     Quick clay (Lempung Cepat). Kondisi lereng tidak terlalu curam dan tidak terlalu landai, kemudian untuk jenis batuannya yaitu batulempung.
5.     Solifluction
Kondisi lereng cenderung lebih landai, kemudian untuk jenis batuannya berupa batupasir.
6.     Creep
Creeping (rayapan tanah), yaitu gerakan massa tanah sepanjang bidang batas dengan batuan induknya, gerakannya sangat lambat, biasanya terjadi di area yang sangat luas. Kondisi lereng tidak terlalu curam dan tidak terlalu landai, kemudian untuk jenis batuannya yaitu batulempung.



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

BRENT Crude Oil

Gold Price

Popular Post

Blogger templates

Date

- Copyright © Young Geoscience -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -