Posted by : Arriqo Arfaq Senin, 18 Agustus 2014

MINYAK BUMI

Cadangan minyak bumi Indonesia mengalami penurunan, pada tahun 2006 produksi minyak bumi 4370 juta barrel, pada tahun 2007 menjadi 4000 juta barrel, pada tahun 2008 menjadi 3700 barrel.
Potensi cadangan yang menjadi harapan bagi prospek industri minyak bumi di Indonesia hingga tahun 2008 potensi cadangan minyak bumi Indonesia mencapai 4.471,72 juta stok barrel.
Sampai dengan 16 Maret 2009, rata-rata produksi minyak bumi Indonesia sebesar 960.374 bph (barrel per hari)
1 barrel = 158.9873 liter


Sedang harga minyak dunia per tanggal 13 Maret 2012, harga minyak bumi dunia ditutup kisaran 106,34 dolar AS per barrel.
Indonesia saat ini bukan lagi menjadi anggota OPEC (keluar dari keanggotaan pada tahun 2003), karena saat ini Indonesia sudah menjadi negara yang net importir minyak bumi. Maka kenaikan harga minyak bumi dunia bukan menguntungkan tetapi malah memberatkan.
Di Indonesia, cadangan minyak bumi terbesar terletak di Sumatera Tengah yakni mencapai 4163,75 juta barrel. Diperkirakan cadangan terbesar kedua terletak di Provinsi Jawa Timur tepatnya di daerah Cepu.
Dengan menurunnya produksi pada beberapa sumur-sumur minyak yang cukup besar maka pada tahun-tahun mendatang prospek industri hulu minyak bumi di Indonesia sangat tergantung dengan penemuan sumber minyak baru.
Dalam beberapa tahun terakhir, produksi minyak mentah Indonesia terus tertekan. Tingkat produksi minyak mentah (lifting) pada tahun 2008 sebesar 358,718,699 barrel meningkat 3 % dibandingkan dari tahun 2007 sebesar 348,357,604 barrel. Menurut BP Migas, 85 persen sumur minyak di Indonesia sudah tua dan mengalami penurunan produksi rata-rata 15 persen dalam setahun.
Menurunnya produksi pada sumur-sumur tersebut kurang diikuti dengan penemuan dan eksploitasi sumur baru yang cadangannya besar dan bisa diandalkan sebagai salah satu sumber produksi utama. Dalam jangka panjang penemuan sumur-sumur baru ini menjadi kunci dalam peningkatan produksi minyak mentah di Indonesia. Sementara itu, upaya peningkatan produksi dalam jangka pendek adalah dengan penggunaan metode dan teknologi yang lebih baik pada sumur-sumur minyak yang sudah ada, yaitu pemanfaatan teknologi EOR (Enhanced Oil Recovery), misalnya teknologi steamflood, surfaktan, dll.
Teknologi steamflood dilakukan melalui penginjeksian panas pada suatu sumur injeksi dan kemudian minyak akan dihasilkan pada sumur produksi. Proses steamflood dapat dilakukan pada suatu sumur minyak (reservoir) dengan kriteria tertentu.
Dengan menerapkan teknologi tersebut terbukti mampu meningkatkan produksi hingga lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan hanya primary recovery. Teknologi ini juga dapat
memperpanjang usia produksi lapangan. Reservoir yang dapat dinjeksi dengan steam adalah reservoir dengan air di bawahnya atau lebih sering disebut Reservoir Bottom Water.
Dengan menerapkan teknologi tersebut terbukti mampu meningkatkan produksi hingga lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan hanya primary recovery. Teknologi ini juga dapat memperpanjang usia produksi lapangan. Dan telah diterapkan di lapangan North Duri Area 12 yang dikelola PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Riau. Proyek Steamflood dilokasi tersebut menggunakan gas yang berasal dari Conoco Philips.
Untuk meningkatkan produksi, pemerintah mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) meningkatkan kegiatan di lapangan yang terabaikan, serta mendorong kontraktor melakukan evaluasi percepatan peningkatan produksi dari sumur tua dan sumur-sumur yang sudah ditinggalkan.
Beberapa tahun terakhir, produsen minyak terbesar di Indonesia adalah perusahaan asing antara lain Chevron Pacific Indonesia (Chevron), ConocoPhillips (Conoco), China National Offshore Oil Company (CNOOC), dan Petrochina. Sedang perusahaan nasional yang tingkat produksinya cukup besar adalah Medco EP Indonesia (Medco) yang menempati urutan produsen terbesar keenam pada tahun 2006, dan urutan kelima pada tahun 2007.

EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI
Untuk melakukan eksplorasi minyak dan gas bumi, dua kajian utama yang harus dilakukan adalah

1. Kajian Geologi
Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan adanya minyak dan gas bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak punya potensi atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi tersebut antara lain :
1.1 Batuan sumber (Source Rock)
1.2 Tekanan dan Temperatur
1.3 Migrasi
1.4 Reservoar
1.5 Perangkap
2. Kajian Geofisika
2.1 Survei Seismik
2.2 Survei Gravitasi & Magnetik
2.3 Metode Geofisika Lain
Didalam eksplorasi minyak dan gas bumi, survei seismik merupakan kegiatan eksplorasi penting dalam penemuan cadangan baru minyak bumi dan gas bumi. Survei seismik dibedakan menjadi dua yakni survei 2 dimensi dan survei 3 dimensi.
Pada tahun 2007 survei seismik mencapai 30.335,67 km persegi yang terdiri dari survei daratan seluas 23.522,17 km persegi dan survei di laut seluas 6.833,5 km persegi. Pada tahun 2008, survei seismik 2 dimensi mencakup luas 452 km yang semuanya merupakan survei di daratan. Luasan ini turun jauh dibandingkan tahun 2007. Hal tersebut jerjadi karena kondisi ekonomi dan politik di Indonesia yang tidak kondusif, sehingga investor tidak berani berinvestasi, karena tidak adanya jaminan segala hal.

Refferensi : Mata kuliah Energi yang diampuh oleh Bapak Sudiartono
Artikel Terkait : Sumber Energi Fosil 2

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

BRENT Crude Oil

Gold Price

Popular Post

Blogger templates

Date

- Copyright © Young Geoscience -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -