- Back to Home »
- Agama , Geofisika , Geologi , Geoscience »
- Bumi dan Beban Berat yang Dikandungnnya, Studi Surat Al-Zalzalah Ayat 2
Posted by : Arriqo Arfaq
Selasa, 11 November 2014
Dalam ayat ke-2 surat Al-Zalzalah disebutkan,
“Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.”
Para ulama katakan bahwa ayat tersebut berarti bumi mengeluarkan mayit yang ada
di dalamnya. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 9: 627).
Hal ini semisal dengan ayat,
“Dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya
dan menjadi kosong.” (QS. Al Insyiqaq: 3-4).
Ahmed Hassanein Hashad adalah Salah satu
Profesor Geokimia di Arabian Geoscience Union (ArabGU). Pada tahun 1952 beliau masuk Departemen Geologi
di Universitas Kairo, dan mendapatkan gelar B.Sc. pada tahun 1957 di
bidang Geokimia dengan predikat Cumlaude. Pa da Desember 1959, Beliau melanjutkan studi
pascasarjana di Amerika Serikat yaitu di University of Iota, Salt Lake City, Colorado. Beliau membuat studi rinci
analisis microchemical sebagai bagian dari pekerjaan tesisnya sebelum menerima
nya gelar Ph.D. dalam bidang geokimia nuklir pada tahun 1964. Pada tahun 1983, Prof. Hashad
pindah kembali ke Arab Saudi di mana ia menghabiskan sekitar sepuluh
tahun sampai tahun 1992. Selama periode ini dia terlibat dalam sebuah proyek raksasa untuk
mempelajari geokimia dan distribusi unsur-unsur radioaktif di bagian utara Arab.
Menurut beliau, dalam konteks ayat ini
(Al-Zalzalah:2) menilik kembali hasil riset panjang para ahli geosains (Geologi
dan Geofisika). Berdasarkan data-data gempa bumi yang terbaca pada seismogram
dapat diperoleh data emperis yang menghubungkan antara harga-harga waktu tempuh
T dan jarak anguler ∆. Data-data ini telah dianalisis oleh beberapa ahli
seismologi utnuk menentukan variasi kecepatan gelombang P dan gelombang S
terhadap kedalaman ke pusat bumi.Interpretasi terhadap struktur kecepatan
gelombang P di dalam bumi menunjukkan adanya diskontunuitas dan transisi
kecepatan di dalam bumi.Secara seismik diskontunuitas ini didefenisikan sebagai
perubahan kecepatan yang tajam.
A Mohorovicic menemukan sesuatu yang penting
pada tahun 1909, ketika mendeteksi perbedaan gelombang P dan S dari kajian
seismograf gempa local. Perbedaan ini diindikasikan oleh adanya perubahan yang
jelas pada kecepatan gelombang tersebut setelah gelombang S menjalar dengan
kecepatan yang lebih besar dan lebih bervariasi dibandingkan sebelum mencapai
dataran.Dataran berhubungan dengan bidang batas yang boleh dikatakan tajam, dan
dikenal dengan diskontunuitas Mohorovicic atau diskontunuitas M.
Gambar 1.
Lintasan berkas seismik dan muka gelombang yang terjadi untuk penjalaran
gelombang P dan S di dalam bumi (Sumber: https://nees.orgresources2751.png)
|
Tabel susunan bagian dalam bumi
LAPISAN
|
KEDALAMAN
|
VOLUME
|
MASSA
|
DENSITAS
|
||
(km)
|
109km3
|
%
|
1012 kg
|
%
|
gr/cm3
|
|
Kerak bumi
Mantel atas
Mantel bawah
Inti luar
Inti dalam
|
Perm.- moho
Moho – 1000
1000 – 2900
2900 – 5100
5100 – 6370
|
5,1
429,1
473,8
166,4
8,6
|
0,5
39,6
43,7
15,4
0,8
|
15
1673
2415
1743
125
|
0,3
28,0
40,4
29,2
2,1
|
2,94
3,90
5,10
10,50
14,53
|
Dari
table tersebut kita dapat ambil kesimpulan bahwa, nilai densitas bertambah
terhadap kedalaman bumi. Demikian juga harga tekanan dan temperatur, semakin
kedalam nilainya semakin besar. Hal ini juga dipengaruhi oleh adanya gaya
gravitasi yang menyebabkan unsur-unsur yang memiliki densitas tinggi berada di
dalam bumi, misalnya inti bumi yang tersususn dari Nikel (Ni) dan Ferrum (Fe),
kemudian dimantel bumi tersusun dari Besi, Magnesium, Ferromagnesium silikat.
Sedangkan untuk kerak bumi, dibagi menjadi 2, kerak samudra yang tersusun dari
Ferromagnesium dan Feldsfar, dan kerak benua tersusun dari besi, magnesium dan
Aluminosilikat.Sehingga memang benar bahwa kandungan di dalam bumi merupakan
material-material yang berat.“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan
(yang dahsyat), Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (Atsqal).”
(Al-Zalzalah: 1-2)
Kemudian
yang dimaksud mengeluarkan beban berat jika kita kajih secara ilmiah adalah
letusan gunungapi.Sebagian kecil letusan memiliki kekuatan yang sangat besar,
begitu besar sehingga dapat memecah-belah gunung.Pada dasarnya, gunung berapi
terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi.Magma
terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi.Pada kedalaman tertentu,
suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam
bumi.Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah
permukaan bumi.Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 kmMagma
yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena massanya
yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya.Saat magma naik,
magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin
yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan.
Material yang dikeluarkan ketika letusan gunungapi berupa lava yang
berasala dari magma yang naik ke permukaan, dari penjelsan sebelumnya telah
dijelaskan bahwa magma terbentuk dari lelehan batuan yang terjadi di batas
antara kerak bumi dan mantel bumi atau 100-200 kilometer dari permukaan.Pada
gunungapi dengan tipe letusan eksplosif, material-materil yang keluar dari
gunungapi ketika erupsi berupa material piroklastik dan batuan beku penyusun
tubuh gunungapi. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
“Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang
dihambur-hamburkan.” (QS.Al-Qori’ah : 5)
Ayat serupa
dalam surat lain,
“Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung,
lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” (QS. Al-Haqqah: 14)
Gambar 2.
Erupsi gunungapi yang menghancurkan setengah tubuh gunung.
Sumber: BBC 10 Things You Didn't Know About Volcanoes |
Mahabenar Allah atas segala firmannya, bukti-bukti penemuan ilmiah
modern ini sejalan dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan pada Nabi
Muhammad sekitar 14 abad yang lalu, dimasa ketika kebodohan dan keterbelakangan
masih dominan.
Dari fenomena alam erupsi guungapi kita data mengambil pelajaran
yang berharga, bahwa kejadian ketika hari kiamat kelak akan lebih hebat atau
dahsyat dari semua ini, fenomena ini merupakan peringatan dari Allah Subhanahu
Wa Ta’ala bahwa, Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, kita sebagai
hambanya harus mematuhi segala perintahnya dan menjahui larangannya dan takut
akan siksa di hari kiamat kelak, sehingga dengan itu akan dapat menumbuhkan
keimanan kita, keimanan dalam beribadah dan keimanan bahwa Rasulullah adalah
benar-benar utusan Allah, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang turunkan kepada
Rasulullah Shallahu ‘Alahi wa Sallam.
Referensi:
Referensi:
_________.2012. Al-Quran dan Terjemahannya Per-Kata. Bandung: Gema Insani Press.
Thayyarah, Nadiah.2013.Buku Pintar Sains Dalam Al Quran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah.
Jakarta: Zaman Press.
Puspito, Nanang T.1996.Struktur Kecepatan Gelombang Gempa Dan
Koreksi Stasiun Seismologi Di Indonesia.Paper. Bandung: Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMIPA – ITB