Archive for Januari 2014
Metode-Metode Eksplorasi dalam Geofisika
Ada banyak metode yang digunakan untuk eksplorasi dalam geofisika, dan berikut penjelasan sedikit mengenai beberapa metode ekplorasi dalam geofisika.
l Metode Seismik; metode
geofisika yang mempelajari bumi berdasarkan kecepatan penjalaran gelombang
getar/gempa. kecepatan gelombang ini sangat berhubungan dengan densitas dan
modulus elastisitas batuan bawah permukaan. Pengukurannya menggunakan
seismometer yang terdiri dari geophone sebagai penerima gelombang getar, sumber
getaran (palu, ledakan, dll) dan alat seismometer sebagai pemroses sinyal.
Metode seismik ini digunakan sejak lama untuk mencari sumber minyak bumi di
laut dan di darat. Jadi pakar Geofisika dan Geologi memiliki peran yang sangat
besar dalam upaya mencari sumber-sumber minyak bumi di seluruh dunia. Dalam
bidang kebencanaan, metode seismik bisa digunakan untuk membuat peta besarnya
goncangan tanah pada suatu kawasan ketika gempa terjadi.
l Gravitasi/Gaya
berat;
metode geofisika yang mengukur nilai gaya berat suatu kawasan berdasarkan
perbedaan densitas/massa jenis batuan bawah permukaan bumi. Prinsipnya nilai
gravitasi di atas permukaan bumi berbeda dimasing-masing kawasan dan sangat
bergantung pada padat tidaknya batuan bawah permukaan. Alat yang digunakan
adalah gravimeter yang sangat sensitif untuk mengukur percepatan gravitasi bumi.
Dalam hal kebencanaan, metode gravitasi/gaya berat ini bisa digunakan untuk
memetakan sinkhole, apa itu sinkhole, silahkan
baca tulisan tentang sinkhole.
l Magnetik; Metode untuk
mempelajari bawah permukaan berdasarkan sifat kemagnetan batuan. sifat
kemagnetan batuan sangat bergantung pada sifat suseptibilitas dan remanen
magnet yang sudah ada sejak zaman bahelak. Alat yang digunakan dalam metode ini
adalah Magnetometer, dulu penulis pernah menggunakan magnetometer jenis proton
untuk mencari/memetakan bijih besi bawah permukaan dan hasilnya sungguh luar
biasa. Dalam bidang kebencanaan, metode magnetik bisa digunakan untuk mencari
pipa pembuangan limbah bawah permukaan, tangki minyak bawah permukaan,
kapal/ferry yang tenggelam di laut, dan lain-lain.
l Geolistrik
(Resistivitas, Polarisasi Terinduksi, Potensial diri); mempelajari
bawah permukaan bumi berdasarkan sifat kelistrikan bumi adalah prinsip dasar
metode geolistrik. Sifat kelistrikan yang bisa diamati adalah resistivitas,
konduktivitas, chargeabilitas dan potensial yang di bumi itu sendiri. Metode
geolistrik resistivitas sangat cocok digunakan untuk mencari lapisan pembawa
air bawah permukaan karena sifat air yang sangat tidak resistif. Alat yang
digunakan adalah resistivity meter dan beberapa dinas di Provinsi Aceh memiliki
alat tersebut dan saya pribadi siap membantu untuk menjalankan Alat Resistivity
meter yang dimiliki. Untuk mitigasi bencana, alat ini bisa digunakan untuk
mencari bidang gelincir sebelum terjadi longsor.
l Elektromagnetik; Gelombang
elektromagnetik yang ada di alam baik yang berasa dari lapisan ionosfer,
gelombang radio komunikasi militer, dan gelombang elektromagnetik yang di
kontrol sumbernya oleh manusia diyakini akan merambat ke bawah permukaan bumi
dan menginduksi material konduktif sehingga menghasilkan gelombang
elektromagnetik sekunder, ini merupakan prinsip dasar kerja metode
elektromagnetik. Nilai gelombang elektromagnetik sekunder ini sangat bergantung
pada kondisi material konduktif bawah permukaan bumi. Alat yang digunakan
adalah TURAM EM – Scintrex, VLF-T-IRIS dan lain-lain. Dalam hal kebencanaan,
pengukuran elektromagnetik bisa digunakan untuk mengukur kedalaman Sesar, untuk
kasus Sumatra bisa digunakan untuk mengetahui kedalam sesar Sumatra.
l Georadar; Metode
geofisika sering digunakan untuk memetakan kondisi bawah permukaan dangkal.
Parameter yang diukur dalam pengukuran Georadar adalah waktu perambatan
gelombang radio yang dipancarkan dan diterima kembali oleh alat. Alat yang
sering digunakan pada pengukuran georadar adalah GPR (ground penetrating
radar). Karena metode ini jangkauanya sangat dangkal (kedalaman <25
meter) dan alat ini cocok digunakan untuk survey geoteknik. Baru-baru ini,
georadar digunakan untuk melihat isi dalam Gunung Padang (bidang arkeologi)
tanpa harus ngebor. Dalam hal kebencanaan, metode ini bisa digunakan untuk
menilai kelayakan sebuah bangunan, memetakan rekahan bawah permukaan, pipa gas
bawah permukaan, dan lain-lain.
Sikap Yang Islami Menghadapi Hari Ulang Tahun
Ada hari yang dirasa spesial bagi kebanyakan orang. Hari
yang mengajak untuk melempar jauh ingatan ke belakang, ketika saat ia
dilahirkan ke muka bumi, atau ketika masih dalam buaian dan saat-saat masih
bermain dengan ceria menikmati masa kecil. Ketika hari itu datang, manusia pun
kembali mengangkat jemarinya, untuk menghitung kembali tahun-tahun yang telah
dilaluinya di dunia. Ya, hari itu disebut dengan hari ulang tahun.
Nah sekarang, pertanyaan yang hendak kita cari tahu
jawabannya adalah: bagaimana sikap yang Islami menghadapi hari ulang tahun?
Jika hari ulang tahun dihadapi dengan melakukan perayaan,
baik berupa acara pesta, atau makan besar, atau syukuran, dan semacamnya maka
kita bagi dalam dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama, perayaan tersebut dimaksudkan dalam
rangka ibadah. Misalnya dimaksudkan sebagai ritualisasi rasa syukur, atau
misalnya dengan acara tertentu yang di dalam ada doa-doa atau bacaan
dzikir-dzikir tertentu. Atau juga dengan ritual seperti mandi kembang 7 rupa
ataupun mandi dengan air biasa namun dengan keyakinan hal tersebut sebagai
pembersih dosa-dosa yang telah lalu. Jika demikian maka perayaan ini masuk
dalam pembicaraan masalah bid’ah. Karena syukur, doa, dzikir, istighfar
(pembersihan dosa), adalah bentuk-bentuk ibadah dan ibadah tidak boleh
dibuat-buat sendiri bentuk ritualnya karena merupakan hak paten Allah dan
Rasul-Nya. Sehingga kemungkinan pertama ini merupakan bentuk yang dilarang
dalam agama, karena Rasul kita Shallallahu’alaihi Wa sallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ
عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Orang yang melakukan ritual amal ibadah yang bukan berasal
dari kami, maka amalnya tersebut tertolak” [HR. Bukhari-Muslim]
Perlu diketahui juga, bahwa orang yang membuat-buat ritual
ibadah baru, bukan hanya tertolak amalannya, namun ia juga mendapat dosa,
karena perbuatan tersebut dicela oleh Allah. Sebagaimana hadits,
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ،
لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ
حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ
اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ
رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى
مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga).
Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan
mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku
lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’ Lalu Allah berfirman,
‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ “ (HR.
Bukhari no. 7049)
Kemungkinan kedua, perayaan ulang tahun ini dimaksudkan
tidak dalam rangka ibadah, melainkan hanya tradisi, kebiasaan, adat atau
mungkin sekedar have fun. Bila demikian, sebelumnya perlu diketahui bahwa dalam
Islam, hari yang dirayakan secara berulang disebut Ied, misalnya Iedul Fitri,
Iedul Adha, juga hari Jumat merupakan hari Ied dalam Islam. Dan perlu diketahui
juga bahwa setiap kaum memiliki Ied masing-masing. Maka Islam pun memiliki Ied
sendiri. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
إن لكل قوم عيدا
وهذا عيدنا
“Setiap kaum memiliki Ied, dan hari ini (Iedul Fitri) adalah
Ied kita (kaum Muslimin)” [HR. Bukhari-Muslim]
Kemudian, Ied milik kaum muslimin telah ditetapkan oleh
Allah dan Rasul-Nya hanya ada 3 saja, yaitu Iedul Fitri, Iedul Adha, juga hari
Jumat. Nah, jika kita mengadakan hari perayaan tahunan yang tidak termasuk
dalam 3 macam tersebut, maka Ied milik kaum manakah yang kita rayakan tersebut?
Yang pasti bukan milik kaum muslimin.
Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa sallam bersabda,
من تشبه بقوم فهو
منهم
“Orang yang meniru suatu kaum, ia seolah adalah bagian dari
kaum tersebut” [HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Ibnu Hibban]
Maka orang yang merayakan Ied yang selain Ied milik kaum
Muslimin seolah ia bukan bagian dari kaum Muslimin. Namun hadits ini tentunya
bukan berarti orang yang berbuat demikian pasti keluar dari statusnya sebagai
Muslim, namun minimal mengurangi kadar keislaman pada dirinya. Karena seorang
Muslim yang sejati, tentu ia akan menjauhi hal tersebut. Bahkan Allah Ta’ala
menyebutkan ciri hamba Allah yang sejati (Ibaadurrahman) salah satunya,
والذين
لا يشهدون الزور وإذا
مروا باللغو مروا كراما
“Yaitu orang yang tidak ikut menyaksikan Az Zuur dan bila
melewatinya ia berjalan dengan wibawa” [QS. Al Furqan: 72]
Rabi’ bin Anas dan Mujahid menafsirkan Az Zuur pada ayat di
atas adalah perayaan milik kaum musyrikin. Sedangkan Ikrimah menafsirkan Az
Zuur dengan permainan-permainan yang dilakukan adakan di masa Jahiliyah.
Jika ada yang berkata “Ada masalah apa dengan perayaan kaum
musyrikin? Toh tidak berbahaya jika kita mengikutinya”. Jawabnya, seorang
muslim yang yakin bahwa hanya Allah lah sesembahan yang berhak disembah,
sepatutnya ia membenci setiap penyembahan kepada selain Allah dan penganutnya.
Salah satu yang wajib dibenci adalah kebiasaan dan tradisi mereka, ini tercakup
dalam ayat,
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada
Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang
menentang Allah dan Rasul-Nya” [QS. Al Mujadalah: 22]
Kemudian Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
-rahimahllah- menjelaskan : “Panjang umur bagi seseorang tidak selalu berbuah
baik, kecuali kalau dihabiskan dalam menggapai keridhaan Allah dan ketaatanNya.
Sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.
Sementara orang yang paling buruk adalah manusia yang panjang umurnya dan buruk
amalannya.
Karena itulah, sebagian ulama tidak menyukai do’a agar
dikaruniakan umur panjang secara mutlak. Mereka kurang setuju dengan ungkapan :
“Semoga Allah memanjangkan umurmu” kecuali dengan keterangan “Dalam
ketaatanNya” atau “Dalam kebaikan” atau kalimat yang serupa. Alasannya umur
panjang kadang kala tidak baik bagi yang bersangkutan, karena umur yang panjang
jika disertai dengan amalan yang buruk -semoga Allah menjauhkan kita darinya-
hanya akan membawa keburukan baginya, serta menambah siksaan dan malapetaka”
[Dinukil dari terjemah Fatawa Manarul Islam 1/43, di almanhaj.or.id]
Jika demikian, sikap yang Islami dalam menghadapi hari ulang
tahun adalah: tidak mengadakan perayaan khusus, biasa-biasa saja dan berwibawa
dalam menghindari perayaan semacam itu. Mensyukuri nikmat Allah berupa
kesehatan, kehidupan, usia yang panjang, sepatutnya dilakukan setiap saat bukan
setiap tahun. Dan tidak perlu dilakukan dengan ritual atau acara khusus, Allah
Maha Mengetahui yang nampak dan yang tersembunyi di dalam dada. Demikian juga
refleksi diri, mengoreksi apa yang kurang dan apa yang perlu ditingkatkan dari
diri kita selayaknya menjadi renungan harian setiap muslim, bukan renungan
tahunan.
Wallahu’alam.
Sumber: http://www.almanhaj.or.id/content/1584/slash/0 dan
http://www.saaid.net/Doat/alarbi/6.htm
Penulis: Yulian Purnama
Artikel www.muslim.or.id
Do'a Ketika Kenaikan Harga Barang
Mudah mengeluh ketika
sedang sulit merupakan salah satu karakter manusia.
إِنَّ الْإِنْسَانَ
خُلِقَ هَلُوعًا . إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا . وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ
مَنُوعًا
Sesungguhnya
manusia diciptakan dalam keadaan memiliki sifat halu’, apabila dia sedang
mengalami kesulitan, dia mudah berkeluh kesah,dan jika sedang mendapatkan
kenikmatan, dia bersikap pelit. (QS. Al-Ma’arij: 19 – 21)
Karena yang dipikirkan manusia, bagaimana bisa hidup enak dan
enak. Sehingga ketika mendapatkan kondisi yang tidak nyaman, mereka merasa
sangat sedih, bahkan sampai stres.
Ada beberapa
keterangan yang bisa kita petik sebagai ketika terjadi kenaikan harga barang,
Pertama,
bahwa kenaikan harga barang merupakan ketetapan Allah
Fenomena kenaikan harga barang bahkan pernah terjadi di zaman
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disebutkan dalam riwayat bahwa di zaman sahabat pernah terjadi
kenaikan harga. Mereka pun mendatangi Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam dan menyampaikan
masalahnya. Mereka mengatakan,
يا رسول الله غلا السعر
فسعر لنا
“Wahai Rasulullah,
harga-harga barang banyak yang naik, maka tetapkan keputusan yang mengatur
harga barang.”
Mendengar aduhan ini, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab,
إن الله هو المسعر
القابض الباسط الرازق وإني لآرجو أن ألقى الله وليس أحد منكم يطلبني بمظلمة في دم
أو مال
“Sesungguhnya
Allah adalah Dzat yang menetapkan harga, yang menyempitkan dan melapangkan
rezeki, Sang Pemberi rezeki. Sementara aku berharap bisa berjumpa dengan Allah
dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku disebabkan
kezalimanku dalam urusan darah maupun harta.” (HR. Ahmad 12591, Abu Daud 3451, Turmudzi
1314, Ibnu Majah 2200, dan dishahihkan Al-Albani).
Anda bisa perhatikan,
ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapat laporan tentang
kenaikan harga, yang beliau lakukan bukan menekan harga barang, namun beliau
ingatkan para sahabat tentang takdir Allah, dan Allah yang menetapkan harga.
Dengan demikian, mereka akan menerima kenyataan dengan yakin dan tidak terlalu
bingung dalam menghadapi kenaikan harga, apalagi harus stres atau bahkan bunuh
diri.
Kedua,
Kenaikan harga barang, tidak mempengaruhi rezeki seseorang
Bagian penting yang
patut kita yakini bahwa rezeki kita telah ditentukan oleh Allah. Jatah rezeki
yang Allah tetapkan tidak akan bertambah maupun berkurang. Meskipun, masyarakat
Indonesia diguncang dengan kenaikan harga barang, itu sama sekali tidak akan
menggeser jatah rezeki mereka.
Allah menyatakan,
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ
الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا
يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ
“Andaikan
Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui
batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan
ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha
Melihat.” (QS. As-Syura: 27)
Ibnu Katsir
mengatakan,
أي: ولكن يرزقهم من
الرزق ما يختاره مما فيه صلاحهم، وهو أعلم بذلك فيغني من يستحق الغنى، ويفقر من
يستحق الفقر.
“Maksud ayat, Allah
memberi rezeki mereka sesuai dengan apa yang Allah pilihkan, yang mengandung
maslahat bagi mereka. Dan Allah Maha Tahu hal itu, sehingga Allah memberikan
kekayaan kepada orang yang layak untuk kaya, dan Allah menjadikan miskin
sebagian orang yang layak untuk miskin.” (Tafsir Alquran al-Adzim, 7/206)
Terkait dengan hal
ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan umatnya agar
jangan sampai mereka merasa rezekinya terlambat atau jatah rezekinya serat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّهَا النَّاسُ ،
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ ، فَلا
تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ ، اتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ ، وَأَجْمِلُوا
فِي الطَّلَبِ ، خُذُوا مَا حَلَّ ، وَدَعُوا مَا حَرُمَ
“Wahai sekalian
manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya,
karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada
Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal
dantinggalkan yang haram.” (HR. Baihaqi dalam sunan al-Kubro 9640, dishahihkan
Hakim dalam Al-Mustadrak 2070 dan disepakati Ad-Dzahabi)
Satu catatan yang
penting dipahami, hadis ini bukan untuk memotivasi agar anda tidak bekerja atau
meninggalkan aktivitas mencari rezeki. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengingatkan demikian, tujuannya agar manusia tidak terlalu ambisius dengan
dunia, sampai harus melanggar yang dilarang syariat. Kemudian ketika terjadi
musibah, manusia tidak sedih yang berlebihan, apalagi harus stres.
Mereka
tidak Peduli dengan Kenaikan Harga
Jaga shalat, semahal
apapun harga pangan, Allah menjamin rizki anda,
Allah berfirman,
وَأْمُرْ أَهْلَكَ
بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ
وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
“Perintahkahlah
keluargamu untuk shalat dan bersabarlah dalam menjaga shalat. Aku tidak meminta
rizki darimu, Aku yang akan memberikan rizki kepadamu. Akibat baik untuk orang
yang bertaqwa.” (QS. Thaha: 132)
Di masa silam, terjadi
kenaikan harga pangan sangat tinggi. Merekapun mengadukan kondisi ini kepada
salah seorang ulama di masa itu. Kita lihat, bagaimana komentar beliau,
والله لا أبالي ولو
أصبحت حبة الشعير بدينار! عليَّ أن أعبده كما أمرني، وعليه أن يرزقني كما وعدني
“Demi Allah, saya
tidak peduli dengan kenaikan harga ini, sekalipun 1 biji gandum seharga 1
dinar! Kewajibanku adalah beribadah kepada Allah, sebagaimana yang Dia
perintahkan kepadaku, dan Dia akan menanggung rizkiku, sebagaimana yang telah
Dia janjikan kepadaku.”
Allahu
a’lam
Dikutip dari http://www.konsultasisyariah.com
dengan perubahan seperlunya
Indahnya Saling Menasehati Antar Muslim
Sesungguhnya
nasihat itu diperuntukkan bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi Rasul-Nya, dan bagi
kaum mukminin. Nasihat adalah perkara yang sangat agung bagi setiap muslim.
Bahkan, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam menjadikannya sebagai pokok ajaran agama, ketika Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Agama itu
adalah nasihat. “ Kami berkata: Kepada siapa wahai Rasulullah?” Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi
Rasul-Nya, dan para imam kaum Muslimin
serta segenap kaum Muslimin.” [HR. Muslim (no. 55)]
Ringkas
Kata, Tapi Padat Makna
Nasihat merupakan kata yang ringkas, tapi
memiliki makna yang tersirat di dalamnya. Secara bahasa kata nasihat berarti ikhlas.
Dikatakan نصحت
العسل, artinya: aku menjernihkan madu. [Ghidzaul
Albaab dengan Syarh al-Manzhuumah al-Adaab karya as-Safarini]
Imam al-Khaththabi rahimahullah mengatakan bahwa kata
nasihat diambil dari lafadz “nashahar-rajulu
tsaubahu” (نَصَحَ
الرَّجُلُ ثَوْبَهُ), artinya, lelaki
itu menjahit pakainnya. para ulama
mengibaratkan perbuatan penasihat yang selalu menginginkan kebaikan
orang yang dinasihatinya, sebagaimana usaha seseorang memperbaiki pakaiannya
yang robek. [Al-fawaaidu adz-dzahabiyyatu minal Arba’in an-nawawiyyah, Abu
‘Abdillah Hammur bin ‘Abdillah Al-Mathar, hal 42]
Perkara
yang Sangat Penting
Nasihat adalah
perkara yang penting sehingga setiap Muslim wajib memperhatikan dan
melakukannya kepada orang lain. Sampai-sampai Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengambil
bai’at atasnya dan selalu mengikat diri dengannya karena sangat memperhatikan
masalah nasihat ini.
Diriwayatkan dari Jarir radhiyallaahu‘anhu: Aku berbai’at
(berjanji setia) kepada Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk
menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan
memberi nasihat kepada setiap Muslim. [HR. Bukhari (no. 57, 254, 1401,
2157, 2715) dan Muslim (56) dari Jarir.]
Nasihatilah
Saudara Semuslim
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
menjadikan nasihat yang tulus kepada seorang Muslim sebagai bagian dari
hak-haknya yang harus ditunaikannya oleh saudaranya sesama Muslim. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hak Muslim atas Muslim lainnya ada enam: jika
engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya; jika ia mengundangmu,
maka penuhilah undangannya; jika ia meminta nasihat kepadamu, maka nasihatilah
ia…” [HR. Muslim (no.
2162), dari sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu
‘anhu]
Hukum
Memberikan Nasihat
Imam Ibnu Daqiq mengatakan bahwa hukum memberikan
nasihat adalah fardhu kifayah, jika ada pihak yang memenuhi syarat telah
menjalankannya, maka gugurlah kewajiban dari selainnya. Dan memberi nasihat
harus disesuaikan dengan menurut kadar kesanggupan seseorang.[ Terj Syarah
Arba’in An-Nawawi , al-Imam Ibnu Daqiq al-‘id, pustaka Darul Haq, hal 103]
Adab-Adab
dalam Bernasihat
Alangkah indahnya
jika diantara kaum muslimin mengetahui adab-adab dalam bernasihat, saling
menasihati dalam kebaikan akan timbul rasa cinta dan ukhuwah yang tinggi.
Adapun adab-adab dalam bernasihat menurut ‘Abdul ‘Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada
ada lima adab, diantaranya adalah:
Pertama,
Niat yang Benar
Hendaklah orang
yang memberikan nasihat kepada orang lain meniatkannya semata-mata mengharapkan
Wajah Allah subhanahu wa ta’ala serta
mencari pahala dan balasan dari-Nya. Sebab, nasihat yang diberikan kepada kaum
Muslimin mengandung pahala yang sangat agung. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sendiri menganggapnya sebagai inti
dari ajaran agama, yaitu dalam sabda beliau :
“Agama itu adalah nasihat”.
Demikian juga
nasihat bagi Allah, bagi kitab-Nya, dan bagi Rasul-Nya. Makna nasihat bagi Rasul-Nya
adalah meneladani dan mentaati Nabi dalam melaksanakan perintah dan menjauhi
larangan-Nya. Semua itu wajib dikerjakan karena Allah ta’ala, ikhlas
semata-mata mengharapkan Wajah-Nya dan pahala dari-Nya, serta mencari
keridhaan-Nya. Dengan demikian, ikhlas adalah syarat diterimanya amal shalih. [Terj
Mausuu’atul Aadab al-Islamiyyah al-Murattabah ‘alal Huruuf al-Hijaaiyyah,
Ensiklopedi Adab Islam Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah ‘Abdul ‘Aziz bin Fathi
as-Sayyid Nada, pustaka Imam Syafi’i,
hal 379-382]
Kedua, Memberikan Nasihat kepada Seorang
Muslim Walaupun Tidak Diminta
Ini merupakan
kesempurnaan nasihat untuk saudaramu sesama Muslim. Jika engkau mendapatinya
hampir terjatuh ke dalam suatu keburukan, melakukan pelanggaran syar’i, berbuat
sesuatu yang memudharatkan dirinya, atau perbuatan yang lainnya, maka segera
nasihatilah saudaramu itu walaupun ia tidak memintanya. Demikian itu bukanlah
termasuk sikap yang lancang, bahkan kesempurnaan nasihat dan bentuk
kepedualianmu kepadanya. Hendaklah pula bersabar terhadap reaksi tidak baik
yang engkau terima darinya. Misalnya, ia menuduhmu sebagai pihak luar yang suka
turut campur, menudingmu ikut campur dalam masalah yang bukan urusanmu, atau
yang lainnya. Karena, sesungguhnya engkau melakukannya hanya karena mengharapkan pahala dari Allah
subhanahu wa ta’ala.[ Huquuq da’aat Ilaihaal Fithrathu wa Qarrartuhaa
Asy-Syarii’ah, Syaikh Utsaimin, hlm 39-40]
Ketiga, Mencari Cara Terbaik dalam
Menyampaikan Nasihat
Ketahuilah
bahwasanya setiap manusia apabila diingatkan dengan maksud untuk mengupas aibnya,
kejelekannya dan kekurangannya maka hal itu diharamkan. Namun apabila di
dalamnya terdapat maslahat bagi kaum
muslimin secara khusus dengan maksud
tanpa merendahkannya maka itu bukan perkara yang diharamkan namun
dianjurkan. Oleh karena itu kita harus mengetahui cara yang sesuai dengan orang
yang dinasihati.
Pada
kondisi-kondisi tertentu, engkau dapat memberikan nasihat kepada seseorang
secara langsung. Namun, terkadang nasihat disampaikan dengan cara memberikan
contoh berupa amal perbuatan, yang tujuannya adalah memberikan nasihat. Maka
dari itu, cara penyampaian nasihat berbeda-beda menurut keadaan orang yang
dinasihati, seperti terhadap anak kecil, orang dewasa, atau orang yang memiliki
kedudukan tinggi di tengah masyarakat. Tidak semua cara cocok untuk semua orang.
[Terj Mausuu’atul Aadab al-Islamiyyah al-Murattabah ‘alal Huruuf al-Hijaaiyyah,
Ensiklopedi Adab Islam Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah ‘Abdul ‘Aziz bin Fathi
as-Sayyid Nada, pustaka Imam Syafi’i,
hal 379-382]
Keempat,
Memberi Nasihat Secara Umum dalam Urusan Agama dan Dunia
Hendaklah orang
yang memberikan nasihat kepada saudaranya sesama Muslim Memberikannya dalam
setiap urusan, baik agama maupun dunia. Maksudnya, dalam perkara-perkara yang
ia ketahui atau ia pandang bermanfaat bagi orang tersebut dalam urusan agama
dan dunianya.Kapan saja engkau mendapati kesempatan atau peluang untuk
memberikan nasihat kepada saudaramu sesama Muslim, maka janganlah engkau
menahan diri untuk melakukannya. Apabila engkau melihatnya lalai dalam
mengerjakan amalan agama yang wajib baginya, maka berikanlah nasihat atas
perkara itu. Jika engkau melihatnya jatuh dalam perkara haram, maka berikanlah
nasihat kepadanya untuk meninggalkannya.
Apabila engkau melihatnya akan melakukan
sesuatu dari urusan-urusan dunia dan engkau melihat bahwa maslahat baginya
adalah menjauhi perkara tersebut dan meninggalkannya, maka berilah nasihat
kepadanya untuk itu. Jika engkau mendapati ia lalai dalam melaksanakan suatu urusan yang bermanfaat baginya, maka
berilah nasihat kepadanya dan ingatkanlah ia. Demikian pulalah
ilustrasi-ilustrasi lainnya. Sesungguhnya wajib atas setiap Muslim untuk
mencintai saudaranya sesama Muslim dalam semua urusan yang ia sukai bagi
dirinya sendiri dari kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat. [Terj Mausuu’atul
Aadab al-Islamiyyah al-Murattabah ‘alal Huruuf al-Hijaaiyyah, Ensiklopedi Adab
Islam Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah ‘Abdul ‘Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada,
pustaka Imam Syafi’i, hal 379-382]
Kelima, Merahasiakan Nasihat
Hendaklah seseorang
memberikan nasihat secara diam-diam, tidak terang-terangan di hadapan orang
lain. Sebab, manusia pada umumnya tidak mau menerima nasihat apabila diberikan
di hadapan orang lain karena hal itu dapat mempermalukannya atau mengesankan
kerendahan dan kehinaannya. Oleh karena itu, akan bangkitlah keangkuhannya
sehingga menyebabkannya menolak nasihat yang disampaikan. [Terj Mausuu’atul
Aadab al-Islamiyyah al-Murattabah ‘alal Huruuf al-Hijaaiyyah, Ensiklopedi Adab
Islam Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah ‘Abdul ‘Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada,
pustaka Imam Syafi’i, hal 379-382]
Nasihat pada kondisi tersebut sama dengan membongkar aib dan nasihat ini hampir
semakna dengan merendahkannya. Dan para ulama salaf pun membenci perbuatan amar
ma’ruf nahi munkar dengan bentuk merendah-rendahkan di hadapan orang banyak dan
mencintai jika memberikan nasihat secara diam-diam.[ Al-Farqu baina nashiihah
wa Ta’yiir, Karya Ibnu Rajab, hlm 8.]
Adapun nasihat yang
diberikan dengan diam-diam tidaklah mengandung makna seperti itu,. Oleh sebab
itu, biasanya orang yang dinasihati menerima jika nasihat untuknya tidak
disampaikan secara terang-terangan. Niscaya orang yang dinasihati tidak merasa
keberatan atau tertekan untuk menerima nasihat tersebut. Sehingga apabila seseorang
menerima suatu nasihat dari orang yang menginginkan kebaikan darinya supaya
mencegah dari hal yang dilarang,
kemudian ia menerimanya, taat, tunduk dan mengetahui baiknya nasihat tersebut
maka hal itu diumpamakan seperti menginginkan kebaikan kepada orang yang
dinasihati.[ Ghidzaul Albaab dengan Syarh al-Manzhuumah al-Adaab karya
as-Safarini (I/44)]
Imam Syafi’i dalam
syairnya mengatakan:
Berilah
nasihat kepadaku ketika aku sendiri,
dan
jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian
karena
nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk satu jenis
pelecehan
yang aku tidak suka mendengarkannya
jika engkau
menyelisihi dan menolak saranku
maka
janganlah engkau marah jika kata-katamu tidak aku turuti [Diwaan Imam Syafi’i, dikumpulkan dan disusun
oleh Muhammad Ibrahim Saliim, hal 91]
Terkadang manusia
luput akan dosa, dan tenggelam akan kemaksiatannya, maka kita sebagai seorang
Muslim yang mencintai saudaranya adalah memberikan nasihat dengan cara yang
baik dan mengarahkan untuk kembali ke jalan yang benar. Betapa indahnya jika
kita bisa saling nasihat-menasihati di antara sesama kaum muslimin dalam hal
kebaikan, dengan memperhatikan adab-adab dan akhlak seorang muslim dalam
memberikan nasihat. Semoga Allah ‘azza wa
jalla selalu senantiasa menghiasi diri kita dengan akhlak-akhlak yang
mulia. Wallaahu a’lam. [Ummu
Khadijah]
Maraji’:
•
Ghidzaul
Albaab dengan Syarh al-Manzhuumah al-Adaab (pdf), karya as-Safarini
•
Al-fawaaidu
adz-dzahabiyyatu minal Arba’in an-nawawiyyah, Abu ‘Abdillah Hammur bin
‘Abdillah Al-Mathar, hal 42
•
Syarah
arba’in An-Nawawi Syaikh Abdurrahman
as-Sa’di
•
Muqaddimah Al-Farqu baina nashiihah wa Ta’yiir Karya Ibnu Rajab
•
Muqaddimah
kitab al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab
•
Diwaan Imam
Syafi’i, dikumpulkan dan disusun oleh Muhammad Ibrahim Saliim, hal 91
•
Jaami’ul-‘Uluum
wal Hikaam, Ibnu rajab al-Hanbali
•
Terj
Mausuu’atul Aadab al-Islamiyyah al-Murattabah ‘alal Huruuf al-Hijaaiyyah, ‘Abdul
‘Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, hal 379-382
•
Muqaddimah
Nashihatii lin Nisaa’, Syaikhah Ummu ‘Abdillah al-Waadi’iyah
•
Ta’zhiimu
Qadrish Shalaah, hlm 693
•
Huquuq
da’aat Ilaihaal Fithrathu wa Qarrartuhaa Asy-Syarii’ah, Syaikh Utsaimin, hlm
39-40
Agar Musibah Terasa Ringan
Ketika perang Uhud, banyak sahabat yang berguguran. Masyarakat menilai, kaum muslimin mengalami kekalahan. Keadaan ini membuat mereka bersedih. Diantara hiburan yang Allah berikan adalah ayat,
إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Jika kamu menderita kesakitan, Sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah sesuatu yang tidak mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa: 104).
Ada dua cara agar musibah yang kita alami terasa ringan,
Pertama, musibah ini juga dirasakan orang lain, termasuk orang kafir. Artinya musibah itu tidak hanya menimpa kita.
Kedua, kita memiliki harapan besar di sisi Allah, bahwa musibah ini akan mendatangkan pahala. Karena tidak ada yang sia-sia bagi seorang muslim. Sementara orang kafir tidak memiliki harapan seperti kita. ”kamu mengharap dari Allah sesuatu yang tidak mereka harapkan.”
GEMPABUMI
A. Pengertian
Gempabumi
Gempabumi adalah
berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi , patahan
aktif aktivitas gunungapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempabumi akibat
aktivitas gunungapi dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan
memusatkan pembahasan pada gempabumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan
patahan aktif.
B. Teori
Tektonik Lempeng
Menurut teori tektonik
lempeng, permukaan bumi ini terbagi atas kira-kira 20 pecahan besar yang
disebut lempeng. Ketebalannya sekitar 70 km. Ketebalan lempeng kira-kira hampir
sama dengan litosfer yang merupakan kulit terluar bumi yang padat. Litosfer
terdiri dari kerak dan selubung atas. Lempengnya kaku dan lempeng-lempeng itu
bergerak diatas astenosfer yang lebih cair. Panah pada peta menunjukkan arah
pergerakan lempeng saat ini.
C. Batas
- Batas Lempeng
Daerah tempat
lempeng-lempeng itu bertemu disebut batas lempeng. Pada batas lempeng kita
dapat mengetahui cara bergerak lempeng-lempeng itu. Lempeng bisa saling
menjauh, saling bertumbukan, atau saling menggeser ke samping.
D. Penyebab
Gerakan Lempeng
Arus konveksi
memindahkan panas melalui zat cair atau gas. Seperti ketika memasak air, air
yang dekat dengan api akan naik, saat dingin di permukaan air kembali turun.
Para ilmuwan menduga arus konveksi dalam selubung itulah yang membuat
lempeng-lempeng bergerak. Karena suhu selubung amat panas, bagian-bagian di
selubung bisa mengalir seperti cairan yang tipis. Lempeng-lempeng itu bergerak
seperti ban berjalan berukuran besar.
E. Proses
Gempa Bumi
Lempeng samudera yang
rapat massanya lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng benua di zona
tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan
mengalami perlambatan akibat gesekan
dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu menyebabkan penumpukkan energi di
zona subduksi dan zona patahan. Akibatnya di zona-zona itu terjadi tekanan,
tarikan, dan geseran. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui, maka
terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba.
Proses ini menimbukan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang
gempabumi.
F. Lokasi
Indonesia
Kepulauan Indonesia
terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, Eurasia,
dan Pasifik. Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukan di lepas pantai barat
Pulau Sumatera, lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan
Nusatenggara, dan berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah selatan.
Antara lempeng Australia dan Pasifik terjadi tumbukan di sekitar Pulau Papua.
Sementara pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi.
Itulah sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar pertemuan 3 lempeng itu sering
terjadi gempabumi.
G. Intensitas
Dan Kekuatan Gempa Bumi
Intensitas gempabumi
adalah tingkat kerusakan yang terasa pada lokasi terjadinya. Angkanya ditentukan
dengan menilai kerusakan yang dihasilkannya, pengaruhnya pada benda-benda,
bangunan, dan tanah, dan akibatnya pada orang-orang. Skala ini disebut MMI
(Modified Mercalli Intensity) diperkenalkan oleh Giuseppe Mercalli pada tahun
1902. Magnituda adalah parameter gempa yang diukur berdasarkan yang terjadi
pada daerah tertentu, akibat goncangan gempa pada sumbernya. Satuan yang
digunakan adalah Skala Richter. Skala ini diperkenalkan oleh Charles F. Richter
tahun 1934. Sebagai contoh, gempabumi dengan kekuatan 8 Skala Richter setara
kekuatan bahan peledak TNT seberat 1 gigaton atau 1 milyar ton.
H. Akibat
Gempabumi
Akibat utama gempabumi
adalah hancurnya bangunan-bangunan karena goncangan tanah. Jatuhnya korban jiwa
biasanya terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan, terkena longsor, dan
kebakaran. Jika sumber gempabumi berada di dasar lautan maka bisa membangkitkan
gelombang tsunami yang tidak saja menghantam pesisir pantai di sekitar sumber
gempa tetapi juga mencapai beberapa km ke daratan.
GUNUNGAPI
A. Beberapa
Fakta pada gunungapi
1)
Terdapat sebanyak 1.511 gunung berapi di
10000 tahun terakhir
2)
Gunungapi terbesar lebih dari 80.000
km3, Mauna Loa (Hawaii)
3)
Gunungapi tertinggi 6887 m, Ojos del
Salado (Chile)
4)
Letusan gunungapi terbesar 2.500 km3,
Yellowstone, 2,2 Ma (USA)
5)
Vulkanolog Pertama pada 79 AD yaitu
Pliny the Younger
6)
Jumlah kematian 238.000 orang
(1600-1982).
7)
Indonesia adalah penyumbang korban
terbanyak akibat letusan gunungapi.
B. Latar
belakang mempelajari Vulkanologi
1)
Banyaknya letusan gunungapi dengan
bencana alam yang ditimbulkannya.
2)
Sejak jaman dulu, di lingkungan geologi
gunungapi selalu padat penduduknya.
3)
Jadi, di samping bencana juga terdapat
sumber daya alam.
4)
Tahun 1980an vulkanologi mengalami
kemajuan pesat akibat letusan St. Helens.
5)
Sebelumnya, letusan Sebelumnya, letusan-letusan
besar gunungapi terrekam dalam sejarah, seperti letusan G. Tambora (1815),
Krakatau (1883) dll.
6)
Indonesia memiliki 500an gunungapi, 128
buah di antaranya aktif, sisanya tidak menunjukkan aktivitasnya sejak 100 tahun
terakhir.
7)
Organisasi seprofesi para ahli
vulkanologi sedunia bernaung di bawah IVCEI (International Volcanologists,
Chemistrists and Earth Interior).
8)
Anggota organisasi seprofesi tersebut
meliputi para ahli vulkano Anggota organisasi seprofesi tersebut meliputi para
ahli vulkanologi,geokimia (kimia bumi) dan geofisika (Earth Interior).
C. Definisi
Vulkanologi
1) Kata
Volcano (gunungapi) pertama kali berasal dari pulau (gunungapi) pertama kali
berasal dari pulau
2) kecil
yang bernama Volcano, yang terletak di Laut Mediterania, Sicily.
3) Berasal
dari bahasa Italia yaitu kata “vulcano” yang berarti Dewa Api (penjaga pada
tubuh gunungapi)
4) Dalam bahasa Belanda “vulkaan” yang berarti
gunungapi
5) Dalam
bahasa Inggris: volkanologi berasal dari kata “volcanology”, yaitu volcano (gunungapi) dan
logos (ilmu)
6) Jadi: di Indonesia dapat menyebutnya ilmu
gunungapi, vulkanologi atau volkanologi. Gunungapi
/ Volkanologi adalah Setiap proses alam yang berhubungan dengan kegiatan
gunungapi, meliputi asal--usul pembentukan magma di dalam bumi hingga
kemunculannya di permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan kegiatannya (Bronto,
2006).
D. Jenis-Jenis
Erupsi Gunungapi
Ø Lava
basaltik, sangat encer miskin gas, erupsi secara effusif dengan beberapa debris
iroklastik. Erupsi diawali dengan pembentukan celah (fissure), kelompok
semburan lava (lava ountains) alam beberapa kaldera pusat.
Ø Diikuti
oleh aliran-aliran lava tipis, secara terus-menerus dan membangun tubuh
gunungapi tipe perisai.
Ø Jika
semburan lava kuat, lava cair jatuh, lalu terkumpul dan mengalir sebagai aliran
lava.
Ø Cipratan
rempah lava membangun kerucut skoria kecil di sekitarnya, seperti di G. Kilauea
Material piroklastika (bom lapili Pele's tears dan Pele's hair) terakumulasi
membentuk kerucut-kerucut sinder kecil (Gambar atas).
Ø Jika
pancarannya lemah, lava Jika pancarannya lemah, lava mengalir langsung dari
kawahnya. Saat terjadi aliran, suhu lava yang tinggi mengerosi yang dilaluinya,
dan pembekuan yang cepat membentuk kerutan membentuk lava tube.
b) Tipe Erupsi Stromboli
Ø Ledakan-ledakan
kecil setinggi ~1km
Ø Lokasi tipe di G. Stromboli (Italy)
Ø Dicirikan
oleh periode aktif pendek, melontarkan lava ke udara sejauh puluhan hingga
ratusan meter tanpa kolom letusan.
o
Material endapanya berupa perlapisan
endapan jatuhan skoria
o
dengan sortasi baik
o
Tidak menghasilkan aliran lava
Ø Letusannya
dapat berupa:
o
Lontaran parabolik debris basaltik: bom,
lapili skoria dan abu gunungapi yang membangun kerucut skoria lingkungan MOR
o
Erupsi mafik membentuk gunungapi--strato
(Ct. di G. Eberus (Antartika) dan Stromboli).
o
Lontaran lava basaltik yang relatif
kental bertekanan gas tinggi
o
Eksplosi episodik berjarak 1 detik
hingga beberapa jam dengan ledakan-ledakan keras yang tak berbahaya.
c) Tipe Erupsi Vulkanian/ Peleean
(Hydrovolcanic)
Ø Tipe
erupsinya di G. Vulcano (Eolian Islands, Italy) pada 1888-1890 (MacDonald,
1972); gunungapi rendah dengan kawah cekung seperti panci.
Ø Ciri--cirinya:
sangat explosive, masa aktif pendek,
membentuk cendawan pekat yang kaya abu dengan kolom letusan bermuatan uap
hidrovulkanik (Fisher dan Schmincke, 1984).
Ø Material
lontaran: fragmental dan kristalin
Ø Berasosiasi
dengan magma andesitik--dasitik kental.
d) Tipe Erupsi Plinian(Vesuvian)
Ø Erupsi
eksplosif hebat yang berasosiasi dengan lava berkompsisi dasitik-riolitik kaya
gas.
Ø Durasi
erupsi tinggi: dari hitungan jam sampai harian untuk gunungapi tipe strato
berkomposisi felsik.
Ø Dapat
terjadi pada magma basaltik jika dapur magma terdifferensiasi hingga bagian
atasnya silikaan. Ct: erupsi G. Hekla (Iceland) 1947-48.
–
Lebih dari 800 th, erupsi Hekla
melontarkan material pumis dalam beberapa jam, diikuti ekstrusi lava basaltik,
dari bagian bawah dapur magma.
Ø Eksplosinya
membentuk kolom letusan setinggi ~45 km, ekstrusinya berupa percikan lava
seperti tipe Hawaii, namun dengan volume yang lebih besar
Ø Kolom
letusan dihasilkan dari luapan gas secara vertikal dan gaya konvektif
berkecepatan beberapa ratus meter/dt.
e) Tipe Erupsi Merapi
Ø Model
aktivitas gunungapi ini merupakan gabungan dari tipe-tipe erupsi sebelumnya
Ø Dibentuk
oleh adanya dua kantung magma: kantung dalam (4-6 km) dan kantung angkal (1,5 km).
Ø Magma
bersifat andesitik--basaltik miskin gas dan mempunyai viskositas tinggi
Ø Erupsi
bertekanan kecil membentuk pertumbuhan kubah lava.
Ø Di
samping kubah lava, karena kawah berada pada lerengnya, maka sering membentuk
lidah lava.
Ø Oleh
gaya gravitasi, lidah lava gugur
Ø membentuk
aliran piroklastika.
Ø Kalaupun
terjadi letusan eksplosif Kalaupun terjadi letusan eksplosif vertikal, ledakan
hanya bersekala kecil.
E. RING
OF FIRE (CINCIN API)
1)
Proses kompresi pada tektonik lempeng
menghasilkan jalur penunjaman (subduksi)
2)
Subduksi membentuk pelelehan sebagian di
sepanjang zona benni off membentuk magma
3)
Magma selanjutnya terakumulasi di bawah
permukaan bumi di depan jalur subduksi
4)
Sebagian magma yang menjangkau sampai ke
permukaan membentuk gugusan gunungapi
5)
Jalur di sepanjang zona subduksi dan
jalur gunungapi disebut ring of fire (cincin api)