- Back to Home »
- Geofisika , Geoscience »
- Metode-Metode Eksplorasi dalam Geofisika
Posted by : Arriqo Arfaq
Selasa, 14 Januari 2014
Ada banyak metode yang digunakan untuk eksplorasi dalam geofisika, dan berikut penjelasan sedikit mengenai beberapa metode ekplorasi dalam geofisika.
l Metode Seismik; metode
geofisika yang mempelajari bumi berdasarkan kecepatan penjalaran gelombang
getar/gempa. kecepatan gelombang ini sangat berhubungan dengan densitas dan
modulus elastisitas batuan bawah permukaan. Pengukurannya menggunakan
seismometer yang terdiri dari geophone sebagai penerima gelombang getar, sumber
getaran (palu, ledakan, dll) dan alat seismometer sebagai pemroses sinyal.
Metode seismik ini digunakan sejak lama untuk mencari sumber minyak bumi di
laut dan di darat. Jadi pakar Geofisika dan Geologi memiliki peran yang sangat
besar dalam upaya mencari sumber-sumber minyak bumi di seluruh dunia. Dalam
bidang kebencanaan, metode seismik bisa digunakan untuk membuat peta besarnya
goncangan tanah pada suatu kawasan ketika gempa terjadi.
l Gravitasi/Gaya
berat;
metode geofisika yang mengukur nilai gaya berat suatu kawasan berdasarkan
perbedaan densitas/massa jenis batuan bawah permukaan bumi. Prinsipnya nilai
gravitasi di atas permukaan bumi berbeda dimasing-masing kawasan dan sangat
bergantung pada padat tidaknya batuan bawah permukaan. Alat yang digunakan
adalah gravimeter yang sangat sensitif untuk mengukur percepatan gravitasi bumi.
Dalam hal kebencanaan, metode gravitasi/gaya berat ini bisa digunakan untuk
memetakan sinkhole, apa itu sinkhole, silahkan
baca tulisan tentang sinkhole.
l Magnetik; Metode untuk
mempelajari bawah permukaan berdasarkan sifat kemagnetan batuan. sifat
kemagnetan batuan sangat bergantung pada sifat suseptibilitas dan remanen
magnet yang sudah ada sejak zaman bahelak. Alat yang digunakan dalam metode ini
adalah Magnetometer, dulu penulis pernah menggunakan magnetometer jenis proton
untuk mencari/memetakan bijih besi bawah permukaan dan hasilnya sungguh luar
biasa. Dalam bidang kebencanaan, metode magnetik bisa digunakan untuk mencari
pipa pembuangan limbah bawah permukaan, tangki minyak bawah permukaan,
kapal/ferry yang tenggelam di laut, dan lain-lain.
l Geolistrik
(Resistivitas, Polarisasi Terinduksi, Potensial diri); mempelajari
bawah permukaan bumi berdasarkan sifat kelistrikan bumi adalah prinsip dasar
metode geolistrik. Sifat kelistrikan yang bisa diamati adalah resistivitas,
konduktivitas, chargeabilitas dan potensial yang di bumi itu sendiri. Metode
geolistrik resistivitas sangat cocok digunakan untuk mencari lapisan pembawa
air bawah permukaan karena sifat air yang sangat tidak resistif. Alat yang
digunakan adalah resistivity meter dan beberapa dinas di Provinsi Aceh memiliki
alat tersebut dan saya pribadi siap membantu untuk menjalankan Alat Resistivity
meter yang dimiliki. Untuk mitigasi bencana, alat ini bisa digunakan untuk
mencari bidang gelincir sebelum terjadi longsor.
l Elektromagnetik; Gelombang
elektromagnetik yang ada di alam baik yang berasa dari lapisan ionosfer,
gelombang radio komunikasi militer, dan gelombang elektromagnetik yang di
kontrol sumbernya oleh manusia diyakini akan merambat ke bawah permukaan bumi
dan menginduksi material konduktif sehingga menghasilkan gelombang
elektromagnetik sekunder, ini merupakan prinsip dasar kerja metode
elektromagnetik. Nilai gelombang elektromagnetik sekunder ini sangat bergantung
pada kondisi material konduktif bawah permukaan bumi. Alat yang digunakan
adalah TURAM EM – Scintrex, VLF-T-IRIS dan lain-lain. Dalam hal kebencanaan,
pengukuran elektromagnetik bisa digunakan untuk mengukur kedalaman Sesar, untuk
kasus Sumatra bisa digunakan untuk mengetahui kedalam sesar Sumatra.
l Georadar; Metode
geofisika sering digunakan untuk memetakan kondisi bawah permukaan dangkal.
Parameter yang diukur dalam pengukuran Georadar adalah waktu perambatan
gelombang radio yang dipancarkan dan diterima kembali oleh alat. Alat yang
sering digunakan pada pengukuran georadar adalah GPR (ground penetrating
radar). Karena metode ini jangkauanya sangat dangkal (kedalaman <25
meter) dan alat ini cocok digunakan untuk survey geoteknik. Baru-baru ini,
georadar digunakan untuk melihat isi dalam Gunung Padang (bidang arkeologi)
tanpa harus ngebor. Dalam hal kebencanaan, metode ini bisa digunakan untuk
menilai kelayakan sebuah bangunan, memetakan rekahan bawah permukaan, pipa gas
bawah permukaan, dan lain-lain.