- Back to Home »
- Geologi , Geoscience »
- Jenis Metamorfisme dan Tektonik Lempeng
Posted by : Arriqo Arfaq
Sabtu, 12 Juli 2014
Tektonik lempeng adalah teori dalam
bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya
bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Di dalam
litosfer bumi terdapat Lempeng-lempeng yang terapung-apung di atas mantel bumi.
Arus konveksi yang kuat di dalam astenosfer menggerakkan lempeng-lempeng ini di
permukaan bumi. Tektonik lempeng tersebut yang nantinya akan menentukan
distribusi jenis metamorfisme. Proses metamorfisme berlangsung akibat perubahan
suhu dan tekanan yang tinggi, diatas 200°C dan 300 Mpa (megapascal), dan dalam
keadaan padat. Sedangkan proses pelapukan pada suhu dan tekanan normal, jauh
dibawahnya. Selian Suhu dan tekanan faktor lain yang mempengaruhi adalah
Aktivitas Fluida.
Lempeng tektonik dapat meningkatkan
panas dan tekanan. Ketika lempeng bumi bertabrakan, lempeng tersebut akan
menjepit batu di perbatasan dengan kekuatan luar biasa . Gaya ini meningkatkan
tekanan disekitarnya. Pertemuan lempeng tersebut juga akan menimbulkan gesekan,
gesekan ini menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan batuan di titik
kontak. Sehingga tektonik lempeng akan menentukan jenis metamorfisme.
Terdapat
tiga jenis metamorfisme, yaitu
1.
Metamorfisme Kontak
Metamorfisme
kontak, merupakan tipe metamorfisme yang terjadi akibat adanya kontak antara
magma terhadap batuan yang ada disekitarnya, baik itu batuan sedimen maupun
batuan beku. Perubahan yang terjadi diakibatkan intensitas panas yang dikeluarkan
oleh magma. Jenis metamorfosis ini terbatas pada zona sekitar intrusi yang
dikenal dengan disebut aureole malihan atau malihan kontak.
2.
Metamorfisme Dinamik
Metamorfisme
dinamik terjadi akibat pergerakan patahan dimana batuan terkena tekanan diferensial
yang tinggi di sepanjang zona patahan, Jenis metamorfisme ini biasanya timbul
pada bidang-bidang sesar / patahan. Metamorfisme ini terjadi disekitas zona
subsduksi.
3.
Metamorfisme Regional
Jenis
metamorfisme ini adalah metamorfisme yang paling sering muncul dan biasanya
meliputi area yang sangat luas. Perubahan batuan terjadi sebagai akibat adanya
temperatur dan tekanan tinggi yang menyertainya dalam proses perubahan dari
batuan asal menjadi batuan metamorf. Tempat terjadinya metamorfisme ini di dekat
lempeng bagian dalam atau dekat dengan dapur magma.
Sumber
: 1. Husain, Salahuddin. Metamorfisme dan Batuan Metamorf. 2012. Jurusan Teknik
Geologi Fakultas Teknik UGM.
2. Tim Asisten Geologi Dasar. Panduan
Praktikum Geologi Dasar. 2014. FMIPA UGM