- Back to Home »
- Agama , Akhlaq »
- Akhlak dalam Pergaulan
Posted by : Arriqo Arfaq
Selasa, 19 Agustus 2014
1.Mengetahui kalau dalam Islam haram
membuat orang lain kesal
Dari Abu
Hurairah radliyallahu anhu berkata, pernah ditanyakan kepada Rosulullah
Shallallahu alaihi wa sallam, “Wahai Rosulullah, sesungguhnya si Fulanah suka
sholat malam, shoum di siang hari, mengerjakan (berbagai kebaikan) dan
bersedekah, hanyasaja ia suka mengganggu para tetangganya dengan lisannya?”.
Bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Tiada kebaikan padanya, dia
termasuk penghuni neraka”. Mereka bertanya lagi, “Sesungguhnya si Fulanah (yang
lain) mengerjakan (hanya) sholat wajib dan bersedekah dengan sepotong keju,
namun tidak pernah mengganggu seorangpun?”. Bersabda Rosulullah saw, “Dia
termasuk penghuni surga”. [HR al-Bukhoriy di dalam al-Adab al-Mufrod: 119,
Ahmad: II/ 440, al-Hakim: 7384 dan Ibnu Hibban. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy:
shahih, lihat Shahih al-Adab al-Mufrad: 88 dan
Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 190].
Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 190].
2.Menepati
segala janji dan ucapan kepada orang lain
“Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji
itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (Al-Isra`: 34)
"(yaitu) orang-orang yang memenuhi
janji Allah dan tidak merusak perjanjian." (QS Ar-Ra’du: 20)
‘(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang
menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertakwa.’ (QS. Ali Imran: 76)
“(Akan tetapi) jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan
pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan
mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Anfal: 72)
Dari Abdullah bin Amr
radhiallahu’anhuma, dia berkata, Rasulullah sallallahu’alahi wa sallam
bersabda: “Empat (prilaku) kalau seseorang ada padanya, maka dia termasuk
benar-benar orang munafik. Kalau berbicara berdusta, jika berjanji tidak
menepati, jika bersumpah khianat, jika bertikai, melampau batas. Barangsiapa
yang terdapat salah satu dari sifat tersebut, maka dia memiliki sifat
kemunafikan sampai dia meninggalkannya."
(HR. Bukhari, 3178 dan Muslim, 58)
Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu
berkata, Rasulullah sallallahu’alahi wa sallam bersabda,"Barangsiapa yang
tidak menepati janji seorang muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat,
dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan." (HR.
Bukhari, 1870 dan Muslim, 1370)
Dari
Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma dari Rasulullah sallallahu’alaihi wa salam
bersabda,"Sungguh, Allah akan tancapkan bendera bagi orang yang berkhianat
di hari kiamat. Lalu dikatakan: ‘Ketahuilah ini adalah pengkhianatan di
fulan." (HR. Bukhari, no. 6178, dan Muslim, no. 1735)
3.Membuat gembira orang lain
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah
yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai
oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari
orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku
berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai
daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR.
Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al Jaami’
no. 176).
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang biasa membantu hajat saudaranya, maka
Allah akan senantiasa menolongnya dalam hajatnya.” (HR. Bukhari no. 6951 dan
Muslim no. 2580).
4.
Memiliki akhlak mulia yang mendorong untuk berbuat baik kepada sesama
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar
berbudi pekerti yang agung." (QS. Al Qalam: 4)
"Maka disebabkan rahmat dari
Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap
keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu." (QS. Ali Imran: 159)
"Dan tidaklah sama kebaikan dan
kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba
orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi
teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan
melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan
kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar." (QSl
Fushshilat: 34-35)
"Perumpamaan orang-orang yang
beriman dalam hal kasih sayang, kecintaan dan kelemah-lembutan diantara mereka
adalah bagaikan satu tubuh, apabila ada satu anggotanya yang sakit maka seluruh
tubuh juga merasakan sakit dan tidak bisa tidur." (HR.Muttafaqun ‘Alaihi)
Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya,
"Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada yang kawin dua, tiga dan
empat kali lalu dia wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah
kelak yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia
disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya dengan
berkata, "Ya Robbku, orang ini ketika dalam negeri dunia paling baik
akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang
baik membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan akhirat." (HR.
Ath-Thabrani)